Apem atau Roti/Bolu Kukus Gula Merah Tepung Beras

Selamat pagi semuanya. 😃
Selamat datang bulan Oktober.
Semoga bulan ini penuh keceriaan dan kebahagiaan, serta kita semua selalu dalam lindungan kasih Tuhan. Aamiin.

Hari ini saya bisa menulis pagi-pagi bukan subuh atau dini hari seperti beberapa hari kemarin karena saya sudah punya kuota utama lagi. Tapi harus irit, soalnya kasian kakak saya, Adil, yang tiap bulan ngirimin pulsa untuk saya. Terimakasih banyak kakakku sayang atas segalanya. Semoga makin sukses, sehat dan bahagia selalu.


Judul di atas panjang ya? Padahal kali ini saya tidak berbagi resep, tapi hanya fotonya saja. Lho, kok gitu? Alasannya banyak dan saya dari kemarin galau dibuatnya. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap membagikan fotonya tapi tidak resepnya, karena resepnya bisa teman-teman baca di blog lain.

Kue ini saya buat kemarin siang. Resepnya saya ambil di tehninit.com "Kue Apem Praktis Ekonomis". Saya mengganti gula pasirnya menjadi gula merah/gula palm dan santan menjadi air biasa. Sebenarnya sedikit terbebani juga buat kue beginian. Mau pakai cetakan atau loyang, pasti harus dioles minyak supaya tidak lengket, sementara saya belum bisa makan makanan berlemak sedikitpun. Akhirnya saya pakai cetakan bolu kukus yang diberi cup kertas. Biarlah nanti hasilnya jadi "Kue Mubazir" seperti kata Bapak dan kakak-kakak saya setiap kali melihat kue yang pakai cup kertas.

Awalnya saya pikir kue ini akan gagal karena setelah saya diamkan selama satu jam, adonan terlihat begitu-begitu saja dan tidak mengembang. Lalu saya tambah lagi waktunya menjadi dua jam. Alhamdulillah mengembang. Setelah dikukus 10 menit hasilnya mekar walaupun ada juga yang tidak mekar karena saya tidak mengisi cetakannya sampai penuh.

Setelah saya cicipi, manisnya kok standar ya? Kurang manis menurut saya jadi kuenya kurang mantap. Saya pun teringat kalau tahun lalu saya pernah juga membuat kue seperti ini, tapi pakai baking powder bukan ragi. Setelah saya cari di google, saya pun menemukan resep ini di tanpa telur.blogspot.com. Di blog tersebut gulanya memang lebih banyak. Pantes aja rasanya kurang manis, mungkin teh Ninit bukan pecinta manis jadi gulanya dikurangi dalam jumlah yang banyak.

Karena menurut mba Janita dan teh Ninit resep ini aslinya milik koki cantik mba Farah Quinn, saya pun membuka websitenya dan membaca resepnya. Alamak! Jumlah gulanya bahkan lebih banyak daripada resep mba Janita. Sehingga menurut saya, yang pas itu resepnya mba Janita. Lain kali kalau buat lagi, saya akan menggunakan takaran gulanya mba Janita.

Bagi teman-teman yang penasaran dengan resepnya, silakan kunjungi:
  1. farahquinn.com "Bolu Kukus Tepung Beras",
  2. tanpatelur.blogspot.com "Bolu Kukus Tepung Beras", atau
  3. tehninit.com "Kue Apem Praktis Ekonomis".

Semoga Bermanfaat. 😃

Komentar

  1. iya mba setuju, kalau pakai paper cup begini ada yang kebuang ya nempel di kertas... tapi saya terkadang ya suka pakai karena praktis
    salut ah sama mba Ima, tetap semangat masa berpantang makanan, semangat mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba. Makanya disebut Kue Mubazir sama orang-orang di rumah. 😀

      Makasih banyak, mba. Harus tetap semangat.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda