Pizza Teflon Praktis Ekonomis
Senin, dua hari yang lalu, saya kembali ke Rumah Sakit Herbal untuk mengikuti layanan terapi saya yang kedua. Hari itu yang bertugas di sana berbeda dengan bapak yang saya temui biasanya. Kata yang lagi bertugas, si bapak yang satunya lagi keluar dan beliau yang akan memberikan terapi untuk saya hari itu.
Si bapak terapis yang cakep dan masih muda itu pun mengawali pembicaraan dengan menanyakan kondisi saya. Apa ada kemajuan atau bagaimana? Saya pun menjawab alhamdulillah saya sudah tidak pincang lagi, tapi perut saya masih sering sakit, terutama setelah selesai membuat kue. Si bapak lalu berkata bahwa saya memang belum bisa bekerja keras yang membutuhkan banyak tenaga, apalagi bila harus menggerakkan tangan kanan seperti mengaduk karena gerakan tersebut berpengaruh ke perut saya. Si bapak menyarankan saya untuk bergerak ringan saja dulu dan tidak melakukan aktivitas berat seperti angkat beban dan lainnya.
Pembicaraan saya lanjutkan dengan berkata bahwa seminggu ini saya sebentar-sebentar maunya makan, sementara makanan yang boleh saya konsumsi sangat terbatas. Beliaupun menjawab kalau saya sudah boleh makan biskuit atau roti sebagai camilan asalkan tidak mengandung telur. Lalu saya bertanya lagi, kan mengandung minyak nabati, pak? Tapi kata beliau boleh karena tidak terlalu banyak. Alhamdulillah, itu artinya saya bisa membuat roti sendiri supaya tahu pasti bahan-bahan apa saja yang saya gunakan.
Sepulang dari Rumah Sakit Herbal, saya langsung ke Alfa Midi Majene dan membeli terigu untuk keperluan menulis tentang tepung terigu (siapa tahu di Alfa Midi ada terigu Cakra dan Kunci Biru karena di pasar Tinambung tidak ada dan ternyata memang ada, alhamdulillah) juga membeli saus tomat untuk membuat pizza kriuk yang resepnya saya dapat dari Cookpad. Beberapa hari lalu saya ingin membuatnya, tapi adonannya pakai minyak sehingga saya pun tidak jadi membuatnya.
Kemarin pagi menjelang siang, saya pun membuat pizza kriuk yang resepnya saya ambil dari Bunya Ilmi Cookpad dengan judul resep "Pizza teflon kriuk no ragi simpel". Saya tertarik dengan resep tersebut karena tidak menggunakan ragi yang artinya tak perlu diuleni dan didiamkan dulu sebelum dimasak. Tapi ternyata hasilnya tidak memuaskan karena saya susah payah untuk mengunyahnya. Namanya juga pizza kriuk, sudah pasti keras dan kriuk-kriuk. Iya kan? Iya, heheheh.
Sambil makan pizza, saya lalu bertanya ke tante google tentang resep pizza tanpa ulen yang lain. Saya pun membuka resepnya mba Endang JTT, tapi proses fermentasinya lama banget, minimal 2 jam dan mba Endang pun belum pernah mencoba memanggangnya pakai teflon. Kemudian saya cari resep yang lain dan ketemu resepnya mba Monic. Nah, ini nih yang saya cari. Adonannya hanya diaduk selama dua menit dan didiamkan selama 20 menit. Sungguh resep yang harus dicoba. Mengapa saya tidak ingat ya kalau mba Monic punya resep ini? Ingatnya sama resep yang pakai metode Sangjin Ko melulu sih, dan resep itu pakai susu. Saya pikir resepnya sama karena ada kata tanpa ulen di judulnya, ternyata beda toh. Saya pun menulis resepnya di buku resep saya dan bersiap untuk membuatnya sore nanti.
Sorenya saya pun membuat resep pizza mba Monic yang berjudul "Pizza Teflon Tanpa Ulen". Saya hanya memakai bahan yang ada di rumah saja untuk membuat adonan pizzanya, juga hanya pakai saus tomat dan ikan bakar yang telah disuwir sebagai tambahannya. Itu sebabnya saya beri nama Pizza Teflon Praktis Ekonomis. Terimakasih banyak, mba Monic. Akhirnya kesampaian juga saya membuat resep dari mba Monic dan saya merasa senang sekali. 😃
Berikut bahan dan cara membuatnya.
Pizza Teflon Praktis Ekonomis
Modifikasi resep Pizza Teflon Tanpa Ulen Monic's Simply Kitchen
Bahan Pizza:
1 sdt ragi instan (Fermipan)
1/2 sdt gula pasir
120 ml air hangat
140 g tepung terigu protein sedang
1/2 sdt garam
1 sdm minyak goreng
Catatan: saya menggunakan sendok makan dan sendok teh biasa, bukan sendok takar
Bahan Topping:
Saus tomat botol secukupnya
Ikan bakar suwir-suwir secukupnya
Cara Membuat:
Hhhmmmm... Lezaaat. Meskipun bagian bawahnya sedikit gosong karena saya memanggangnya kelamaan, tapi rasanya tetap enak. Pizzanya lembut walaupun saya hanya menggunakan terigu protein sedang. Lain kali mau buat yang pakai terigu protein tinggi, pasti lebih mantap. Trus, saya juga langsung memanggang satu adonan dalam teflon diameter 20 cm, padahal mba Monic membaginya jadi tiga bagian. Sehingga pizza yang saya hasilkan menjadi sangat tebal, hehehe. Terlihat jelas dari fotonya, pizza saya seperti bantal, tapi saya suka karena terasa empuk begitu. Bila ingin hasil yang lebih tipis, dibagi dua atau tiga saja adonannya.
Sangat mudah kan membuat pizza sendiri? Jadi, tidak perlu lagi beli pizza karena ternyata sangat mudah membuatnya sendiri di rumah dengan taburan suka-suka sesuai selera atau apa saja yang ada di rumah.
Bagi teman-teman yang ingin resep pizza lainnya, silakan kunjungi Monic's Simply Kitchen karena di sana banyak resep pizza enak lainnya.
Si bapak terapis yang cakep dan masih muda itu pun mengawali pembicaraan dengan menanyakan kondisi saya. Apa ada kemajuan atau bagaimana? Saya pun menjawab alhamdulillah saya sudah tidak pincang lagi, tapi perut saya masih sering sakit, terutama setelah selesai membuat kue. Si bapak lalu berkata bahwa saya memang belum bisa bekerja keras yang membutuhkan banyak tenaga, apalagi bila harus menggerakkan tangan kanan seperti mengaduk karena gerakan tersebut berpengaruh ke perut saya. Si bapak menyarankan saya untuk bergerak ringan saja dulu dan tidak melakukan aktivitas berat seperti angkat beban dan lainnya.
Pembicaraan saya lanjutkan dengan berkata bahwa seminggu ini saya sebentar-sebentar maunya makan, sementara makanan yang boleh saya konsumsi sangat terbatas. Beliaupun menjawab kalau saya sudah boleh makan biskuit atau roti sebagai camilan asalkan tidak mengandung telur. Lalu saya bertanya lagi, kan mengandung minyak nabati, pak? Tapi kata beliau boleh karena tidak terlalu banyak. Alhamdulillah, itu artinya saya bisa membuat roti sendiri supaya tahu pasti bahan-bahan apa saja yang saya gunakan.
Sepulang dari Rumah Sakit Herbal, saya langsung ke Alfa Midi Majene dan membeli terigu untuk keperluan menulis tentang tepung terigu (siapa tahu di Alfa Midi ada terigu Cakra dan Kunci Biru karena di pasar Tinambung tidak ada dan ternyata memang ada, alhamdulillah) juga membeli saus tomat untuk membuat pizza kriuk yang resepnya saya dapat dari Cookpad. Beberapa hari lalu saya ingin membuatnya, tapi adonannya pakai minyak sehingga saya pun tidak jadi membuatnya.
Kemarin pagi menjelang siang, saya pun membuat pizza kriuk yang resepnya saya ambil dari Bunya Ilmi Cookpad dengan judul resep "Pizza teflon kriuk no ragi simpel". Saya tertarik dengan resep tersebut karena tidak menggunakan ragi yang artinya tak perlu diuleni dan didiamkan dulu sebelum dimasak. Tapi ternyata hasilnya tidak memuaskan karena saya susah payah untuk mengunyahnya. Namanya juga pizza kriuk, sudah pasti keras dan kriuk-kriuk. Iya kan? Iya, heheheh.
Sambil makan pizza, saya lalu bertanya ke tante google tentang resep pizza tanpa ulen yang lain. Saya pun membuka resepnya mba Endang JTT, tapi proses fermentasinya lama banget, minimal 2 jam dan mba Endang pun belum pernah mencoba memanggangnya pakai teflon. Kemudian saya cari resep yang lain dan ketemu resepnya mba Monic. Nah, ini nih yang saya cari. Adonannya hanya diaduk selama dua menit dan didiamkan selama 20 menit. Sungguh resep yang harus dicoba. Mengapa saya tidak ingat ya kalau mba Monic punya resep ini? Ingatnya sama resep yang pakai metode Sangjin Ko melulu sih, dan resep itu pakai susu. Saya pikir resepnya sama karena ada kata tanpa ulen di judulnya, ternyata beda toh. Saya pun menulis resepnya di buku resep saya dan bersiap untuk membuatnya sore nanti.
Sorenya saya pun membuat resep pizza mba Monic yang berjudul "Pizza Teflon Tanpa Ulen". Saya hanya memakai bahan yang ada di rumah saja untuk membuat adonan pizzanya, juga hanya pakai saus tomat dan ikan bakar yang telah disuwir sebagai tambahannya. Itu sebabnya saya beri nama Pizza Teflon Praktis Ekonomis. Terimakasih banyak, mba Monic. Akhirnya kesampaian juga saya membuat resep dari mba Monic dan saya merasa senang sekali. 😃
Berikut bahan dan cara membuatnya.
Pizza Teflon Praktis Ekonomis
Modifikasi resep Pizza Teflon Tanpa Ulen Monic's Simply Kitchen
Bahan Pizza:
1 sdt ragi instan (Fermipan)
1/2 sdt gula pasir
120 ml air hangat
140 g tepung terigu protein sedang
1/2 sdt garam
1 sdm minyak goreng
Catatan: saya menggunakan sendok makan dan sendok teh biasa, bukan sendok takar
Bahan Topping:
Saus tomat botol secukupnya
Ikan bakar suwir-suwir secukupnya
Cara Membuat:
- Campur ragi, gula dan air hangat dalam sebuah gelas, aduk rata sampai gula larut dan diamkan selama 5 - 10 menit sampai berbusa yang menandakan ragi masih aktif.
- Dalam sebuah wadah, campur terigu dan garam, aduk rata.
- Tambahkan minyak goreng, lalu tuang campuran ragi, aduk rata dengan sendok kemudian lanjutkan mengaduk dengan tangan selama dua menit.
- Bulatkan adonan sebisanya saja karena adonan lembek dan lengket, lalu tutup wadah dengan serbet atau nampan, kemudian diamkan adonan selama 20 menit.
- Setelah 20 menit, kempiskan adonan.
- Siapkan teflon diameter 20 cm dan olesi dengan sedikit minyak.
- Olesi tangan dengan minyak lalu pipihkan adonan di teflon. Setelah itu, tusuk-tusuk permukaan adonan dengan garpu.
- Panggang dengan api kecil sampai adonan mengembang dan bagian bawah adonan kering atau kurang lebih selama dua sampai tiga menit. Matikan kompor.
- Balik adonan, olesi dengan saus tomat, taburi ikan suwir, ratakan dengan sendok dan beri saus tomat lagi di atasnya.
- Tutup teflon kemudian panggang kembali sampai matang selama kurang lebih empat sampai lima menit. Matikan kompor.
- Angkat pizza dan siap dihidangkan.
Hhhmmmm... Lezaaat. Meskipun bagian bawahnya sedikit gosong karena saya memanggangnya kelamaan, tapi rasanya tetap enak. Pizzanya lembut walaupun saya hanya menggunakan terigu protein sedang. Lain kali mau buat yang pakai terigu protein tinggi, pasti lebih mantap. Trus, saya juga langsung memanggang satu adonan dalam teflon diameter 20 cm, padahal mba Monic membaginya jadi tiga bagian. Sehingga pizza yang saya hasilkan menjadi sangat tebal, hehehe. Terlihat jelas dari fotonya, pizza saya seperti bantal, tapi saya suka karena terasa empuk begitu. Bila ingin hasil yang lebih tipis, dibagi dua atau tiga saja adonannya.
Sangat mudah kan membuat pizza sendiri? Jadi, tidak perlu lagi beli pizza karena ternyata sangat mudah membuatnya sendiri di rumah dengan taburan suka-suka sesuai selera atau apa saja yang ada di rumah.
Bagi teman-teman yang ingin resep pizza lainnya, silakan kunjungi Monic's Simply Kitchen karena di sana banyak resep pizza enak lainnya.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. 😃
asyik akhirnya ada sedikit kemajuan ya mba, bisa makan pizza juga he he he...seru pakai ikan bakar suwir topingnya mba, pasti lezat ya..
BalasHapuswah terima kasih ya akhirnya mba Ima coba resep saya.. he eh mba, tanpa ulen ini identik dengan sangjin ko saja ya ha ha ha...
oh iya mba roti tanpa ulen bisa kok buatnya pakai air ga perlu susu, ganti susu dengan air dan bisa pakai teflon juga, ada tuh resep roti teflon, resep roti gepeng kacang merah, siapa tahu mba Ima mau coba juga
Iya, mba. Semoga semakin membaik.
HapusPizzanya mantap deh.
Terimakasih kembali, mba karena diberi rekomendasi resep yang lain. Nanti saya coba buat roti gepengnya.