Serabi Praktis Ekonomis

Horeee... Akhirnya berhasil bikin Serabi alias Bikang a la Dapur Ima. Dan itu rasanya sesuatu banget, heheheh.


Jadi ceritanya udah semingguan ini pengen bikin Serabi dan baru terwujud Jumat kemarin. Serabi adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras atau terigu dan disajikan bersama kuah gula merah. Jadi, Serabi itu rasanya tidak jauh bedalah dengan Putu Mayang. Nah, menurut Wikipedia, Serabi ada dua jenis, yaitu Serabi manis dan Serabi asin.

Saya tidak ingat kapan tepatnya saya berniat membuat Serabi, yang jelas sekitar 2 mingguan ini. Serabi itu mirip dengan Bikang, salah satu makanan tradisional Mandar. Bedanya Bikang berukuran lebih besar dari Serabi dan hanya dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan yang sudah dimasak dan diberi sedikit garam. Cara memasak Bikang juga sama dengan Serabi yaitu dipanggang menggunakan pemanggangan dari tanah liat meskipun Serabi masa kini sudah bisa dipanggang dengan cetakan Kue Lumpur atau semacamnya.


Sebelum membuat Serabi, saya mencari referensi terlebih dahulu di beberapa situs seperti, NCC Indonesia, Catatan Nina, Diah Didi's Kitchen, Hesti's Kitchen, JTT, Dapurnya Rina Rinso dan tentu saja di blog kesayangan saya Monic's Simply Kitchen. Tapi ternyata mbak Monic belum pernah bikin Serabi, colek mbak Monic dulu, heheheh.

Dari referensi yang saya baca, resep Serabi ada yang dibuat dari tepung beras, tepung terigu dan campuran dari keduanya. Ada yang menggunakan baking powder atau ragi sebagai pengembangnya sekaligus pencipta sarang yang biasa kita lihat pada permukaan Serabi, ada juga yang menggunakan keduanya. Dari semua resep tersebut bahan yang sama dan selalu ada dalam resep pembuatan Serabi adalah telur dan santan.


Nah, tahu sendirikan saya alergi telur sekaligus lagi diet telur dan makanan yang mengandung lemak. Jadi saya berniat untuk membuat Serabi tanpa telur dan santan. Hal itu pun terwujud Jumat siang dua hari yang lalu. Saya membuat Serabi a la saya. Saya menggunakan cup takar yang baru saya beli tempo hari untuk menakar bahan yang saya gunakan dan memilih ragi sebagai pengembangnya karena yang menggunakan baking powder harus ditepuk-tepuk selama 20 menit. Gerakan tepuk-tepuk atau keplok-keplok dalam bahasa Jawa, bisa membuat perut saya sakit lagi sehingga saya memilih untuk menggunakan ragi saja meskipun harus menunggu adonan didiamkan selama satu jam.

Percobaan pertama membuat Serabi, adonannya melengket di teflon sampai teflon saya gosong dan Serabinya hancur tak berbentuk. Aduh, berarti adonannya kebanyakan air atau kekurangan tepung. Saya pun menambahkan terigu ke dalam adonan sampai adonannya jadi kental lalu saya panggang lagi. Alhamdulillah berhasil meskipun permukaan Serabi saya kekurangan sarang, heheheh. Tak apalah, yang penting bisa dimakan.

Ini Serabi percobaan pertama.
Hasilnya belum terlalu bersarang.

Karena belum berhasil membuat Serabi yang cantik, kemarin saya mencoba membuatnya kembali dan alhamdulillah sukses. Duh, rasanya senang sekali sampai-sampai saya memuji Serabi saya sendiri, hihihi.

Dari pada bosan karena ceritanya kepanjangan, yuk kita langsung menuju resepnya di bawah ini! O iya, kali ini saya menggunakan cangkir volume 200 ml untuk menakar bahan, agar teman-teman yang belum punya timbangan bisa menakar bahannya dengan mudah. Berikut resepnya.


Serabi Praktis Ekonomis
Hasil modifikasi sendiri
Untuk 12 buah Serabi

Bahan Serabi:
1/2 sdt ragi instan
1 sdt gula pasir
250 ml (1 1/4 gelas/cangkir) air
100 g (1 gelas/cangkir) tepung beras
100 g (1 gelas/cangkir) tepung terigu protein sedang
1/4 sdt garam
Secukupnya minyak untuk olesan teflon

Bahan Saus:
200 g gula merah yang telah disisir
100 ml air
1/4 sdt garam


Cara Membuat:
  1. Saus: rebus gula merah, air dan garam sampai mendidih dan gula larut, kemudian saring dan sisihkan.
  2. Campur ragi, gula dan air dalam sebuah gelas. Aduk sampai gula larut dan diamkan sampai berbuih selama 5 - 10 menit. Teman-teman bisa melewati proses ini bila yakin raginya masih bagus.
  3. Campur tepung beras, tepung terigu dan garam dalam sebuah wadah, aduk rata.
  4. Tuang larutan ragi dan aduk rata dengan whisk.
  5. Tutup wadah dengan nampan atau kain dan diamkan selama satu jam.
  6. Setelah satu jam, siapkan teflon, olesi dengan sedikit minyak dan panaskan dengan api sedang.
  7. Tuang satu sendok sayur adonan ke dalam teflon, tunggu sampai permukaan Serabi bersarang lalu tutup teflon dan kecilkan api (paling kecil) kemudian panggang Serabi sampai matang. Lakukan hal yang sama sampai adonan habis.
  8. Ambil beberapa Serabi dan tata dalam sebuah piring kemudian siram dengan gula merah cair. Serabi a la Dapur Ima siap dihidangkan.

Hhhmmm.... Rasanya enak sekali dan tidak kalah dengan Serabi yang pakai telur dan santan maupun Bikang. Saya makan satu piring yang berisi tiga Serabi setelah itu tambah 2 Serabi lagi. Benar-benar rasa tambah lagi deh, heheheh.

Resep ini saya rekomendasikan bagi teman-teman yang ingin makan Bikang tanpa harus memakai panjepangang untuk memanggangnya dan menginginkan Bikang yang tetap lembut walaupun sudah dingin.

Selamat mencoba! 😃

==============

Pukul 05:28
Iiiihhhh.... Ini tulisan sudah kelar dari satu jam yang lalu, tapi jaringan lagi kurang bersahabat sehingga tidak bisa unggah foto. Jadi jengkel dan bertanduk pagi-pagi. Udah bolak-balik ke sini tapi belum bisa juga, akhirnya resep ini malah tayang duluan di grup NCC. Ayo dong jaringan, bersahabatlah dengan saya! Kumohon dengan sangat! 🙏

Pukul 06:20
Jaringan belum juga bersahabat. Ya sudah, saya publikasikan saja tanpa foto. Fotonya menyusul ya, teman-teman.

Senin, 31 Oktober 2016
Pukul 01:38
Terbangun beberapa menit yang lalu lalu buka blog dan unggah foto. Alhamdulillah, berhasil. 😍


Komentar

  1. he he he, iya nih mba Ima, sampai saat ini belum mood juga buat serabi..hmmm kapan2 deh
    hmmm yang ini enak ya dengan kuah gula merahnya

    BalasHapus
  2. Resepnya sudah oke, tinggal beli peralatan untuk memanggang serabi. Udah deh besoknya bisa mulai bisnis serabi. Mereknya "Imah Serabi Legit". Mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Dody bisa aja deh, hehehe.
      Tapi makasih banyak ya, Mas, karena sudah membuka tulisan saya yang ini. Salam Olahraga!

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda