Kue Dadar Peptisol
Kalau biasanya saya suka mencampur Entrasol QuickStart pada penganan yang saya buat, maka kali ini saya menggunakan bahan lain yang mungkin belum akrab namanya bagi pembaca Dapur Ima. Apakah itu? Namanya adalah Peptisol. Mirip Entrasol ya namanya? Sama-sama ada 'sol'nya, heheheh.
Peptisol itu apa sih? Susu ya? Peptisol adalah makanan cair berprotein tinggi yang dibuat khusus untuk kontrol diet pada masa pemulihan dari sakit, terutama saat asupan nutrisi tidak dapat dipenuhi dari makanan biasa.
Sehabis operasi Juni lalu, dokter gizi menyarankan saya untuk mengonsumsi makanan dan minuman berprotein tinggi untuk mempercepat masa pemulihan, salah satunya dengan mengonsumsi Peptisol. Mau tahu berapa berat badan saya sehabis operasi kemarin? Saya kurus sekali ternyata, berat badan saya hanya 32 kg sementara tinggi badan saya 157 cm. Alhamdulillah sekarang sudah lebih berisi, tapi tidak tahu berapa kilo, soalnya belum pernah timbang lagi.
Nah, Peptisol yang kak Adil belikan bulan lalu sebanyak 5 kotak ini belum habis sampai sekarang karena saya jarang meminumnya. Hal tersebut membuat saya berpikir untuk mengonsumsi Peptisol dengan cara lain yaitu dicampur ke adonan kue. Semoga saja protein yang terkandung dalam Peptisol ini tidak rusak ketika mengalami pemanasan saat kue dadar ini dipanggang.
Di dapur masih ada dua kotak Peptisol yang belum saya buka dan saya ingin mencoba membuatnya menjadi roti bolu dan roti gepeng. Pasti rasanya enak deh. Hhhmmm...., jadi tidak sabar ingin segera mencobanya.
Kue Dadar Peptisol ini resepnya mirip dengan Kue Cubit yang saya bagikan kemarin. Berhubung kue dadar ini saya buat khusus untuk saya sendiri, gulanya saya kurangi menjadi 50 gram, susunya saya ganti dengan Peptisol sebanyak 50 gram, saya tidak menggunakan margarin dan adonannya saya panggang dengan wajan datar anti lengket.
Oh iya, agar tampilan kue dadar ini lebih cantik, sebelum saya foto-foto, saya tambahkan cokelat batang parut di atasnya. Tapi sepertinya akan lebih cantik seandainya saya beri keju parut saja seperti komentar mba Rini tempo hari di Kue Dadar Entrasol QuickStart. Iya kan, mba Rini?
Sampai di sini dulu tulisan saya kali ini semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Salam,
Dapur Ima
Wah....tinggal nungguin suguhan teh nya aja lg mba hehe...
BalasHapusKomentar mba Rini membuat saya jadi membayangkan suatu saat benar-benar bisa duduk bersama mba Rini dan mba Monic sambil ngeteh. Aamiin.
Hapushayukkk... kapan ya bisa ngeteh2 bertiga gitu ya sambil ngobrol..
Hapusfotonya mba Ima cantik, rapi sekali kue dadarnya
foto mba Ima sekarang mengalami peningkatan
waduh iya kurus sekali ya sehabis operasi, malah lebih berat Sophie, kebayang kan gembulnya Sophie he he he, tapi ya masih berkisar 30-an kok berantnya ha ha ha..
semoga sekarang mba Ima sudah menggemuk ya, semangat mba..
Semoga nanti jadi kenyataan ya, mba.
HapusMakasih, mba Monic. Tapi wadah yang saya gunakan masih itu melulu, belum punya yang lain, heheheh...
Iya, mba Monic, saya kurus banget. Malnutrisi, heheheh. Tapi sekarang sudah agak menggemuk walau mungkin belum standar atau normal.
Kalau masih anak-anak, gembul dikit nggak pa-pa, mba. Liatnya gemesin gitu, seperti liat si Sophie. Bawaannya pengen cubit, heheheh
Kreatif banget Mba Ima, adonan pancake bs jadi macam2 yaaa. ^_^
BalasHapusIni bukan kreatif, mba. Tapi menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, heheheh.
Hapus