Susu dan Krimer Kental Manis


Bila teman-teman melihat gambar di atas dan saya bertanya apa namanya, mungkin teman-teman akan langsung menjawab kalau itu susu kental manis. Iya kan? "Memang salah ya?" Bukan salah sih, tapi kurang tepat.


Saya membuat tulisan ini agar teman-teman tahu bahwa selama ini kita keliru menyebut produk ini. Selama ini, kita semua, termasuk saya, menyebut semua produk ini dan sejenisnya dengan sebutan susu kental manis padahal yang termasuk susu kental manis hanya yang gold, sedangkan yang biru dan cokelat adalah krimer kental manis.

"Apa bedanya sih susu kental manis dengan krimer kental manis?" Kalau soal itu, teman-teman silakan cari tahu sendiri ya. Saya takut salah tulis bila membahasnya terlalu jauh. Ada banyak artikel kok yang telah membahas tentang ini.


Oh iya, satu lagi. Bila teman-teman menggunakan krimer kental manis kemasan 40 gram untuk membuat kue yang membutuhkan krimer kental manis dalam jumlah banyak, saya sarankan untuk menimbang kembali jumlahnya. Soalnya, saya sudah sering mendapati isinya hanya berkisar 35 - 39 gram. Dalam satu renteng yang isinya 40 gram paling hanya satu bungkus. Bisa jadi bila kita tidak menimbang kembali krimernya, kue yang kita buat jadi kurang atau tidak manis, seperti pengalaman saya saat membuat krim kue.


Demikian tulisan saya tentang susu dan krimer kental manis hari ini. Pesan saya, mulai sekarang kita harus lebih teliti ketika membeli bahan makanan atau makanan kemasan. Luangkan sedikit waktu untuk membaca apa yang tertulis pada kemasan makanan atau bahan makanan tersebut, baik komposisi, informasi nilai gizi atau tulisan lainnya agar kita tahu dengan jelas apa yang kita beli dan apa saja bahan yang terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat.

Salam,
Dapur Ima

Komentar

  1. ikutan ngacung ah, saya ya gitu mba, semua disebut susu kental manis ha ha ha..

    memang kalau kemasan sachet ya gitu mba, kayak krimer kental manis, margarin, coco crunch, susu bubuk, dll terkadang tidak sama dengan yang tercantum, secara selain kita yang tidak full mengeluarkan isinya juga karena ukuran begini ada toleransinya, nah besar toleransinya ini beragam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, saya juga sesekali masih menyebutnya susu, mba. Heheheh...

      Oh gitu ya, mba. Saya baru tahu tuh. Makasih banyak ya, mba infonya.

      Hapus
  2. Sori ya, agak OOT. Kalau saya suka yang gold, rasanya tidak terlalu manis di lidah saya, hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba. Karena yang gold memang dibuat bukan sebagai pemanis, tapi untuk diminum. Kandungan gulanya lebih sedikit daripada krimer kental manis.

      Hapus
  3. Perasaan aq dah komen di sini deh. Dan aq liat dah masuk komennya. Tp pas diliat lg kok gk ada yah...huhuhu. Apa kbr mba Ima? Gmn puasanya mb? Gk terima orderan ya mba bln puasa?

    RINI

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Rini, terima kasih telah bersusah payah untuk menuliskan komentar mba Rini di sini. Saya sangat mengerti, mba. Itu salah satu kebijakan blogger untuk mengantisipasi orang yang ingin berkomentar sembarangan pada satu blog, jadi yang Anonim, dibuat ribet untuk berkomentar.

      Sudah lumayan baik, mba. Tapi masih belum puasa. Bolong banyak lagi deh tahun ini. 😢

      Pengennya terima orderan, mba. Tapi baru rencana open order sudah sakit lagi. Jadi istirahat total aja dulu.

      Semoga mba Rini sekeluarga, sehat selalu dan puasanya lancar sampai lebaran Nanti ya, mba.

      Hapus
  4. selalu lihat label kadaluarsanya biar lebih aman untuk semuanya
    apalagi jika dikonsumsi oleh anak-anak

    BalasHapus
  5. sepertinya mang admin dapet transferan deras pisan nih dari produk-produk yang di review-nya, nah nih...tuh kali ini dari susu dan krimer kental manis Frisian Flag......mau ih, susu-nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Andai benar seperti itu, mang.
      Alangkah bahagianya hati ini. Hanya coba ini itu trus dapat transferan. Hehehe...

      Hapus
  6. Waahh!! Susu...? 😂😂

    Yaa!! Intinya orang indonesia seperti itu bila menyebut sesuatu...seperti artikel susu ketal manis yang mbak ima tulis diatas..😄😄

    JUDULNYA SUSU tidak peduli dalam hal penyebutannya..

    Sebagai contoh orang membeli atau menggunakan pasta gigi merek pepsodent...Pasti bilangnya beli Odol... yaa!! mungkin pengaruh turun temurun kalii!! 😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas Satria.
      Setuju. Sudah turun temurun kayaknya, hehehe.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda