Serabi Labu Kuning

Bahagia itu, sukses membuat Serabi Labu Kuning pada percobaan perdana. Duh, senangnya. Akhirnya kesampaian juga bikin Serabi Labu Kuning ini. Jadi tidak penasaran lagi deh dan sepertinya cocok untuk dijadikan jualan, heheheh.


Sejak dua minggu lalu saya berencana membuat Serabi Labu Kuning karena ngiler liat Serabi Labu Kuningnya mbak Diah Didi. Tapi tidak ada waktu untuk membuatnya sampai akhirnya si Labu Kuning itu saya jadikan Kue Labu Kuning yang telah saya bagikan fotonya, Jumat, 4 November lalu. Kemarin, saya minta dibelikan Labu Kuning lagi dan akhirnya saya pun membuat Serabi Labu Kuning ini.

Saya membuatnya dengan resep kira-kira karena mengikuti berat si labu kuning yang berjumlah 260 gr. Saya tambahkan terigu 300 gr dan air 350 ml. Melihat adonannya masih kental, saya tambahkan air lagi 50 ml dan saya aduk rata kembali, tapi ternyata masih kental adonannya, sehingga saya tambah air lagi 100 ml. Akhirnya, saya pun mendapatkan kekentalan adonan yang pas, alhamdulillah.

Berikut resepnya ya...

Serabi Labu Kuning
Hasil modifikasi sendiri. 😍


Bahan Serabi:
1 sdt ragi instan
1/2 sdt gula
500 ml air hangat
260 g labu kuning rebus
300 g terigu protein sedang
1/2 sdt garam
Minyak secukupnya

Bahan Saus:
200 g gula merah yang telah disisir
100 ml air
1/4 sdt garam

Cara Membuat:
  1. Saus: rebus gula merah, air dan garam sampai mendidih dan gula larut kemudian saring dan sisihkan.
  2. Campur ragi, gula dan air hangat dalam sebuah mangkuk atau gelas takar, aduk rata sampai gula dan ragi larut. Diamkan sampai muncul gelembung kecil atau berbuih selama 5 - 10 menit.
  3. Haluskan labu kuning menggunakan bagian bawah gelas.
  4. Tambahkan terigu dan garam, aduk rata.
  5. Tuang larutan ragi secara bertahap ke campuran terigu dan aduk rata dengan whisk.
  6. Tutup wadah dan diamkan selama 1 jam.
  7. Setelah satu jam, siapkan teflon, olesi sedikit minyak dan panaskan di atas kompor dengan api sedang.
  8. Ambil satu sendok sayur adonan dan tuang ke dalam teflon, tunggu sampai permukaan Serabi berlubang kemudian tutup teflon dan kecilkan api (paling kecil) lalu panggang Serabi sampai matang.
  9. Lakukan hal yang sama sampai adonan selesai dipanggang.
  10. Ambil beberapa Serabi dan tata di dalam piring kemudian siram dengan saus gula merah. Serabi Labu Kuning, siap dihidangkan.

Saya membuat beberapa Serabi dalam ukuran besar, mirip dengan Bikang meskipun beda warna. Kalau besar-besar begitu, memanggangnya jadi tidak butuh waktu lama sampai selesai. Tapi karena mau difoto, saya pun bertahan membuat Serabi berukuran sedang.

Dari segi rasa, saya sama sekali tidak merasakan rasa labu kuning sedikitpun. Tapi dari segi warna dan tekstur, Serabi Labu Kuning ini terlihat sangat cantik dan lembut empuk. Hhhmmm..., rasanya mantap dan sudah pasti rasa tambah lagi, heheheh.

Penasaran sama rasanya? Yuk, dicoba! Semoga sesuai selera ya... 😍

Oh iya, lupa mau bilang sesuatu. Terlihat ada yang beda tidak dengan tulisan atau foto saya kali ini? Ada? Iya, benar sekali. Foto yang saya tampilkan kali ini berbeda dengan foto yang biasa saya tampilkan.

Sejak bulan lalu, foto yang saya tampilkan tulisannya besar-besar dan warna-warni. Itu saya lakukan untuk menambah daya tarik foto saya yang tidak menggunakan properti apapun. Tapi kemarin sore saya dapat kritik dan saran dari sahabat baru saya. Beliau Food Blogger juga, cantik dan baik banget lagi orangnya. Namanya mbak Veronica Dhani. Yang belum tahu blognya, silakan kunjungi Catatan Dapur Vero atau catatandapurnyavero.blogspot.com.

Nah, mbak Vero ini menyarankan agar tulisan di foto saya tidak besar-besar supaya yang liat tidak gagal fokus dan hanya terfokus sama foto makanannya saja. Berhubung foto Serabi ini sudah saya edit dengan tulisan besar-besar, saya pun mengaturnya kembali dengan menggunakan tulisan kecil, tapi tidak sekecil punya mbak Vero atau Food Blogger lain yang tulisannya nyaris tak terlihat, heheheh.

Terimakasih banyak, mbak Vero atas kritik dan sarannya. Senang sekali bisa berkenalan dengan Food Blogger baik hati seperti Mbak Vero. Itu artinya sekarang saya punya dua sahabat seorang Food Blogger, yaitu Mbak Monic dan Mbak Vero. Sukses dan sehat selalu buat mbak Monic dan mbak Vero.

Ngomongin mbak Monic, mbak Monic kemana ya? Kok beberapa hari ini gak ngeblog? Mbak Monic...., kangeeennn. Semoga mbak Monic sehat selalu dan segera ngeblog lagi. 😍

Komentar

  1. wah lama ga mampir sini, sudah banyak postingan terlewat...serabinya buat ngiler mba, itu sarangnya banyak banget ya..yang dikuahin gula merah itu sukses buat ngiler nyam2

    wah keren mba Vero, kalau saya lihat foto mba Ima dengan tulisan warna-warna saya tidak terganggu dengan tulisannya, langsung pandangan mata saya ke foto makanannya, dasar ya..he he he... sudah biasa lihat foto makanan sih ya..maunya langsung2 aja ha ha ha dasar..

    semoga bisa nanti jualan serabi labu kuning ini ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak. Serabinya rasa tambah lagi.

      Saya juga suka tulisan besar dan warna-warni, mbak. Tapi jadi terlihat norak. Mbak Monic aja, tulisannya kecil-kecil, sama dengan food blogger lain.

      Iya, mbak. Semoga nanti bisa jualan Serabi juga.

      Hapus
  2. Wah pas dah ini ukuran tulisanx mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak. Pasti kemarin-kemarin aneh juga kan teh Ninit liatnya karena tulisan judulnya amat sangat besar, heheheh....

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda