Pisang Epe' Jadul dan Modern
Sesuai perjanjian dengan ponakan saya, kemarin sore saya kembali membuat Pisang Epe'. Sebenarnya, walau tanpa perjanjian pun saya akan tetap membuatnya karena rasa Pisang Epe' itu benar-benar rasa tambah lagi dan di dapur masih ada pisang juga sisa kemarin.
Kali ini saya juga akan membuat sausnya karena gula cair yang kemarin tinggal sedikit. Lalu saya pun mempersiapkan bahan dan alat yang saya butuhkan, kemudian saya atur sedemikian rupa untuk saya ambil fotonya. Eng-ing-eng, kamera HP saya tiba-tiba tidak bisa digunakan. Saya utak-atik, eh malah jadi hang. Saya restart dua kali, tapi tetap tidak bisa digunakan. Setelah bergulat dengan HP itu sekitar 15 menit, akhirnya saya menyerah dan lanjut membuat Pisang Epe' tanpa mengambil foto bahan-bahan tersebut.
Saya membuat Pisang Epe' dari pisang yang lebih matang dari pisang yang saya gunakan kemarin. Saya pun memanggangnya dua kali, yang pertama setengah matang, lalu dijepit kemudian saya panggang lagi sebentar. Menurut saya, Pisang Epe' yang saya buat kali ini lebih enak dari yang sebelumnya karena pisangnya tidak keras. Jadi walaupun hangus, tetap lembut ketika dimakan, bahkan ketika pisangnya sudah dingin sekalipun. Saya rekomendasikan resep yang ini bagi teman-teman untuk dicoba, terutama buat yang giginya sudah tidak kuat mengunyah seperti saya, hehehe.
Berikut bahan dan cara pembuatannya.
Pisang Epe' Jadul dan Modern
Hasil modifikasi Pisang Epe' Orisinal
Bahan Utama:
6 buah pisang kepok yang sudah matang tapi belum lembek (semua kulitnya sudah berwarna kuning kecuali tangkainya)
Bahan Saus:
100 g gula aren/merah yang telah disisir
50 ml air
Sejumput garam
Bahan Tambahan:
1 bungkus susu kental manis
1 bungkus milo
Cara Membuat:
Kali ini saya juga akan membuat sausnya karena gula cair yang kemarin tinggal sedikit. Lalu saya pun mempersiapkan bahan dan alat yang saya butuhkan, kemudian saya atur sedemikian rupa untuk saya ambil fotonya. Eng-ing-eng, kamera HP saya tiba-tiba tidak bisa digunakan. Saya utak-atik, eh malah jadi hang. Saya restart dua kali, tapi tetap tidak bisa digunakan. Setelah bergulat dengan HP itu sekitar 15 menit, akhirnya saya menyerah dan lanjut membuat Pisang Epe' tanpa mengambil foto bahan-bahan tersebut.
Saya membuat Pisang Epe' dari pisang yang lebih matang dari pisang yang saya gunakan kemarin. Saya pun memanggangnya dua kali, yang pertama setengah matang, lalu dijepit kemudian saya panggang lagi sebentar. Menurut saya, Pisang Epe' yang saya buat kali ini lebih enak dari yang sebelumnya karena pisangnya tidak keras. Jadi walaupun hangus, tetap lembut ketika dimakan, bahkan ketika pisangnya sudah dingin sekalipun. Saya rekomendasikan resep yang ini bagi teman-teman untuk dicoba, terutama buat yang giginya sudah tidak kuat mengunyah seperti saya, hehehe.
Berikut bahan dan cara pembuatannya.
Pisang Epe' Jadul dan Modern
Hasil modifikasi Pisang Epe' Orisinal
Bahan Utama:
6 buah pisang kepok yang sudah matang tapi belum lembek (semua kulitnya sudah berwarna kuning kecuali tangkainya)
Bahan Saus:
100 g gula aren/merah yang telah disisir
50 ml air
Sejumput garam
Bahan Tambahan:
1 bungkus susu kental manis
1 bungkus milo
Cara Membuat:
- Saus: Rebus air, gula merah dan garam sampai mendidih dan gula larut kemudian saring dan sisihkan.
- Kupas pisang dan panggang dengan api sedang menggunakan panjepangang selama empat menit, lalu balik pisang dan panggang lagi selama empat menit.
- Jepit pisang lalu panggang kembali selama satu menit untuk setiap sisinya. Cara menjepit pisang bisa dilihat pada tulisan saya sebelumnya, Pisang Epe' Original.
- Lakukan langkah kedua dan ketiga untuk semua pisang sampai selesai.
- Penyajian Pisang Epe' Original: letakkan pisang di piring saji lalu siram dengan saus gula merah.
- Penyajian Pisang Epe' Susu Milo: letakkan pisang di piring saji, beri krimer kental manis dan taburi dengan milo.
- Pisang Epe' dua rasa siap dihidangkan.
Pisang Epe' Susu Milo untuk ponakan saya dan saya pilih rasa original yang menurut saya lebih sehat dan karena saya belum boleh makan makanan yang mengandung lemak. Meski sudah makan satu buah pisang utuh tanpa dipotong, ponakan saya tetap minta lagi. Padahal pisangnya berukuran besar, tapi belum pada kenyang juga. Wah wah wah, kecil-kecil udah jago makan nih anak. Berhubung cuma buat enam buah, itupun tidak cukup untuk dimakan oleh semua anggota keluarga, saya kembali berkata akan membuatkannya kembali esok hari. Eh malah dijawab oleh Zahra, "janji lho ya?". Hehehe, iya sayang.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. ^_^
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.