Bubur Sumsum Praktis dan Sangat Sederhana

Puji syukur kepada Tuhan karena kondisi saya semakin membaik setiap harinya. Terimakasih Tuhan atas segalanya. Terimakasih karena beberapa hari terakhir ini saya Engkau izinkan dan Engkau kuatkan untuk membuat aneka makanan sendiri di dapur. Semoga pengobatan ini berhasil dan saya bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Aamiin.

Mungkin obat yang saya konsumsi itu mengandung penambah nafsu makan. Soalnya dikit-dikit maunya makan. Sebelum minum obat dari Rumah Sakit Herbal itu, saya sangat pemilih soal makanan. Kalau tiap hari makan ikan bakar melulu, pasti bosan. Tapi sekarang, makan ikan bakar tiap hari kok nggak bosan-bosan ya? Malah jadi doyan, hehehe. 😁😁😁


Sayangnya saat ini saya tidak boleh makan sembarangan. Jadi ribet kan urusannya? Kemarin-kemarin sebelum diet, saya kan bisa makan apa saja jika ingin ngemil, yang penting tidak pakai telur ayam pabrik yang membuat saya gatal-gatal. Saya bisa minta dibuatkan (kalau kuat, buat sendiri) kukis tanpa telur, aneka bolu maupun brownies yang pakai telur bebek atau telur itik. Tapi sekarang, semua itu tidak bisa saya konsumsi. Huhuhuhuhuhu 😢😢😢

Kata bapak yang mengobati saya di Rumah Sakit Herbal, saya bisa buat agar-agar yang penting tidak pakai telur, susu ataupun santan. Saya sudah mengikuti saran beliau dengan membuat agar-agar gula merah Selasa lalu, tapi rasanya seperti minum air saja, tidak berasa makan apapun. Meskipun makan banyak, tapi serasa belum makan apa-apa. Paraaah.

Jadilah saya tiap hari googling cari makanan yang cocok untuk program diet saya. Sebenarnya sih, selain Pisang Epe' dan Dampo' Pisang, ada makanan yang cocok dan sehat untuk saya konsumsi dan Mama sudah sering membuatnya, yaitu Putu Manyang yang biasa disebut Putu Mayang. Bahannya sangat sederhana tapi proses membuatnya itu loh, ampun deh. Untuk kondisi saya sekarang, saya angkat tangan alias menyerah untuk membuatnya.

Untungnya saya teringat sama Bubur Sumsum, seingat saya bahannya hampir sama dengan Putu Mayang. Akhirnya saya langsung berkunjung ke blognya mba Diah Didi, soalnya banyak resep makanan tradisional di sana. Ternyata benar dugaan saya, bahannya sama dengan Putu Mayang, bedanya dengan resep Putu Mayang Mama, Bubur Sumsum pakai santan sedangkan Putu Mayang Mama cuma pakai air biasa.

Kali ini saya mencoba membuat Bubur Sumsum sesuai selera saya, yang pasti lebih mudah dan sederhana. Saya pakai resep Putu Mayangnya Mama tapi takarannya mengikuti resep mba Diah dengan mengurangi jumlah airnya. Mba Diah kan pakai santan, jadi komposisi segitu mungkin sudah pas. Tapi karena saya pakai air, airnya harus saya kurangi supaya hasil buburnya tidak terlalu encer. Terimakasih Mama dan mba Diah atas resepnya.


Berikut bahan dan cara membuatnya.

Bubur Sumsum
Inspirasi resep dari Mama dan mba Diah Didi

Bahan Bubur Sumsum:
100 g tepung beras yang telah diayak
500 ml air
Sejumput garam

Bahan Saus (sama dengan saus Pisang Epe'):
100 g gula merah yang telah disisir
50 ml air
Sejumput garam

Cara Membuat:
  1. Saus: rebus air, gula dan garam sampai mendidih dan gula larut, lalu saring dan sisihkan.
  2. Dalam sebuah panci, campur tepung, garam dan sedikit air. Aduk rata sampai tepung tidak ada yang menggumpal kemudian tuang sisa air dan aduk rata kembali.
  3. Masak adonan sambil terus diaduk sampai meletup-letup. Kecilkan api dan aduk terus sekitar satu menit, lalu matikan api dan angkat panci.
  4. Sendok Bubur Sumsum ke piring saji dan siram dengan saus gula merah.
  5. Bubur Sumsum praktis dan sangat sederhana, siap disajikan.
Hhmmmm... Rasanya enak seperti Putu Mayang, hanya saja Bubur Sumsum tak perlu dikunyah, hehehe. Tapi Bubur Sumsumnya masih terlalu encer, lain kali airnya harus dikurangi lagi biar lebih mantap.

Semoga Bermanfaat. 😃

Komentar

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda