Kambossol Mandar
Alhamdulillah hari ini bisa menulis lagi meskipun bukan berbagi resep tetapi hanya berbagi info tentang makanan, yaitu Kambossol, camilan yang dibuat Mama kemarin siang.
Kambossol adalah salah satu makanan praktis ekonomis yang dibuat dari pisang yang sudah sangat matang (pisang raja atau pisang kepok) dan tepung (tepung beras atau tepung terigu) yang dimasak dengan cara digoreng. Kambossol mungkin ada di setiap daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda. Ada yang menyebutnya godok pisang, jemput-jemput, cucur kodok, cokodok dan lainnya.
Bila di rumah ada pisang yang sudah sangat matang dan nyaris busuk, biasanya diselamatkan dengan cara dibuat Kambossol atau Jepa Loka. Nah, pisang yang dibuat Kambossol dalam foto ini adalah pisang raja yang kulitnya sudah kehitaman. Setelah kulitnya dikupas, pisangnya dibagi empat bagian dan dipotong dadu (bisa juga dihaluskan) lalu dicampur dengan tepung beras (bisa juga menggunakan tepung terigu), biasanya ditambahkan sedikit air untuk merekatkan adonan, setelah adonan tercampur rata, adonan kemudian digoreng hingga kecokelatan.
Saya ingin bertanya nih kepada teman-teman pembaca, Kambossol di tempat teman-teman disebut apa sih? Yuk, berbagi informasi! Terimakasih banyak sebelumnya.
Salam,
Dapur Ima
Di Medan sih godok namanya mba...pisangnya dilumatkan, gk dipotong2. Itu bedanya ya...
BalasHapusOh..., di Medan namanya godok ya, mba Rini.
HapusPisangnya juga bisa dilumatkan, mba. Tapi kami lebih suka membuatnya dengan cara dipotong-potong biar tidak terlalu berminyak, mba.
di batam juga namanya godok, godok pisang, soalnya di sini ada godok ketan, godok tape juga.. dihaluskan semua pisangnya
BalasHapusnah kalau di rumah di Palembang, ibu buatnya sebagian pisang dipotong-potong dan sebagian dilumatkan
Godok tape dan godok ketan digoreng juga ya, mba? Baru tahu soalnya.
HapusSetiap daerah cara pembuatannya beda-beda ya? Tapi ya sama aja, sama-sama pisang goreng. Heheheh...
Kalo di bekasi, tempat tinggal saya, nggak ada namanya, Mbak Ima. Ya, pisang goreng aja, hehehe..sungguh kurang kreatif:P
BalasHapusMba Eva jangan bilang kurang kreatif, mba. Kan memang pisang goreng ini, bentuknya saja yang berbeda. Heheheh....
Hapus