Roti Kanari (Kenari)


Hari ini berbagi info tentang makanan lagi ya, teman-teman. Ini salah satu kue yang saat ini aman saya konsumsi karena tidak mengandung lemak tambahan seperti, minyak, mentega ataupun margarin. Nama kuenya adalah Roti Kanari.


Menurut Mama, dulu kue ini dibuat dengan campuran kacang kenari, itu sebabnya namanya Roti Kanari karena dalam bahasa Mandar, kacang kenari disebut dengan kanari. Uppss...., ternyata saya salah dan sok tahu dalam menulis tentang Roti Kanari ini. Untung saja mba Endang memberikan komentar yang secara tidak langsung menegur saya bahwa saya salah. Terimakasih banyak, mba Endang. Duh, jadi malu nih sama mba Endang.

Jadi yang benar adalah kanari bukanlah bahasa Mandar, tapi bahasa Inggris, Canary artinya kenari dan orang Mandar menyebutnya kanari. Mudah-mudahan kali ini saya benar. Bila ternyata masih salah, mohon koreksi pembaca terutama dari mba Endang yang sepertinya tahu banyak tentang ini.

Lanjut ke Roti Kanari ya. Sekarang, seingat saya sejak makan si Roti Kanari ini, saya belum pernah makan Roti Kanari yang dicampur dengan kacang kenari, seringnya makan Roti Kanari yang dicampur kacang tanah atau tanpa campuran kacang apapun.

Roti Kanari ini dibuat dengan bahan yang sangat sederhana, yaitu tepung terigu, air gula, potas (pengembang) dan kacang tanah sangrai yang ditumbuk. Tapi, ada tapinya nih. Meskipun hanya menggunakan bahan yang sangat sederhana, proses memanggangnya menurut saya tidaklah sesederhana bahannya karena kue ini harus dipanggang dengan cara khusus.


Untuk memanggang kue ini, kita masih harus menggunakan alat pemanggangan tradisional, seperti tungku tanah liat, loyang khusus yang terbuat dari logam dan penutup loyang yang terbuat dari tanah liat, dalam bahasa Mandar disebut talongnge'. Duh, membayangkannya saja saya sudah merasa sesak duluan, mengingat kita harus bergumul dengan asap dari pembakaran sabut kelapa. Ampun!

Ini nih salah satu kekurangan hidup di zaman serba modern, karena sudah terbiasa dengan oven, jadinya nyerah duluan ketika berhadapan dengan oven tradisional. Padahal ada beberapa kue yang memang harus dipanggang secara tradisional agar mendapatkan cita rasa yang benar-benar lezat, salah satunya ya Roti Kanari ini.


Hhhmmm...., saya malah jadi penasaran, seperti apa jadinya Roti Kanari bila dipanggang dalam oven? Suatu saat bila masih diberi umur panjang dan kesehatan, saya akan mencoba membuat Roti Kanari yang dipanggang dengan oven tangkring. 😃

Salam,
Dapur Ima

Komentar

  1. mbak Imaaaa, baru ngeh klo mbak Ima ada blog, maaaap baru bisa maiiin. mau dong Roti Kanarinya mbak... kayaknya enak nih tapi resepnya manaaaa hihiii ato dikirim kuenya aku mau laaah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Vivi. Iya, mba. Makanya kemarin-kemarin kalo komentar lebih pilih anonim biar gak kelacak tapi lama-lama akhirnya pake akun google juga, heheheh.

      Roti Kanari rasanya biasa aja, mba. Trus gak enak juga bila disimpan lama karena teksturnya jadi keras (alesan, biar gak bisa ngirim roti kanari, heheh).

      Makasih banyak ya, mba, sudah meluangkan waktu main ke Dapur Ima dan meninggalkan komentar manisnya. 🙏😍

      Hapus
  2. Yg tradisional gini justru punya rasa tersendiri mba...sederhana tp gk bosen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, mba Rini. Tapi kalo mau bikin sendiri, saya harus pikir seribu kali. Mending beli jadinya aja, heheheh...

      Hapus
  3. Belum pernah makan roti canary, roti sehat ini, apalagi kalau pakai kacang kenari pasti gurih banget yaaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh..., tidaaaak. Tutup muka dulu karena malu.

      Untung mba Endang komentar, jadi tahu kalau info yang saya bagikan di atas salah besar. Ini nih kalau terlalu sok tahu, jadinya malu-maluin.

      Hapus
  4. Wah sudah banyak yg komentar di sini, telat deh...mlm2 iseng buka dapur Ima, pdhl blog sendiri dianggurin, bentar ya bls komentarnya mba Ima n mba Rini..masih di Palembang neh, jagain Ibu sakit di RS
    Wah seru juga neh roti kenari ini, blm pernah makan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba. Kangen juga sama mba Monic, lama tidak muncul. Mba Monic juga harus jaga kesehatan ya, biar tidak sakit. Semangat.

      Roti Kenari yang menjadi Roti Kanari, heheheh.
      Kalau baru sehari dua hari, rotinya empuk, mba. Tapi kalau sudah lebih dari itu, mulai mengeras dan susah digigit, heheheh

      Hapus
  5. Saya lumayan suka tuh makanan yang dimasak pakai tungku dan alat-alat dari tanah liat. Rasa dan baunya biasanya khas. Roti ini juga ada rasa dan bau-bau asapnya, Mbak Ima?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanan yang dimasak pakai tungku dan alat-alat dari tanah liat memang punya rasa dan bau yang khas tersendiri, mba Eva. Tapi kalau kue yang disebut Roti Kanari ini tidak berbau asap, tapi rasanya memang sedikit beda dari kue modern.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda

Ubi Rebus Keju

Buroccong atau Buroncong