Pisang Epe' Orisinal


Sudah pada tahukan apa itu Pisang Epe'? Itu loh makanan yang banyak dijual di Pantai Losari Makassar. Bagi teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Makassar dan jalan-jalan ke Pantai Losari, pasti sudah pernah melihat atau mencicipi makanan khas SulSelBar ini. Ada rasa orisinal alias original, rasa durian, nangka, cokelat, keju, dan lainnya.

Pisang Epe' adalah makanan tradisional SulSelBar. Dibuat dengan cara membakar pisang kepok yang baru matang terlebih dahulu, lalu diepe' atau dijepit sampai pisangnya berbentuk pipih, kemudian disiram gula aren cair atau diberi taburan lainnya.


Berhubung lagi diet, beberapa hari ini saya selalu googling resep makanan atau kue yang tidak mengandung telur, lemak dan prosesnya digoreng. Cukup sulit menemukan resep seperti itu karena kebanyakan kue mengandung lemak atau tidak mengandung lemak tapi proses memasaknya digoreng.

Akhirnya saya teringat dengan Pisang Epe'. Setahu saya bahannya tidak mengandung santan seperti olahan pisang lainnya, juga tidak dimasak dengan cara digoreng melainkan dibakar atau dipanggang.


Saya pun kembali googling untuk mencari resep Pisang Epe'. Saya langsung membuka blognya mba Hesti, seingat saya ada resep Pisang Epe' di sana. Saya baca resep itu dengan seksama, ternyata saus gula merahnya dicampur durian. Aduh, saya kan tidak suka durian.

Lalu saya cari lagi di Cookpad dan saya menemukan resep dari mba Elmo "Pisang Epe Rasa Original". Tapi, resep dari mba Elmo masih kurang pas menurut saya. Kemudian saya pun bertanya resepnya kepada Mama. Ternyata sama saja, masih kurang pas di hati.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat Pisang Epe' sesuai selera dan kemampuan saya. Resepnya dari Mama, proses memanggang mengikuti cara mba Elmo dan proses menjepit pisang mengikuti cara mba Hesti. Terimakasih Mama, mba Hesti dan mba Elmo atas inspirasi resepnya.


Kemarin saya membuat Pisang Epe' ini dua kali, siang sekitar jam 10 dan sore sekitar jam 4. Saya hanya membuat tiga buah saja (tiga buah siang dan tiga buah sore) agar tidak terlalu lama di dapur. Kebetulan masih ada gula merah cair juga sisa gula cair Putu Manyang atau Putu Mayang yang Mama buat Kamis kemarin.


Pada sesi pertama, saya memanggang pisang di wajan anti lengket atau biasa disebut teflon. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk memanggang pisang sampai matang.

Pada sesi kedua, saya memanggang pisang menggunakan panjepangang yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk bundar karena saya khawatir teflon adik saya rusak. Hanya butuh waktu 10 menit untuk memanggang pisang sampai matang menggunakan alat ini.


Selesai memanggang pisang, ponakan saya, Zahra, Oi' dan temannya Ilmi datang mendekat. Mereka semua sudah tidak sabar ingin makan Pisang Epe'. Tapi, mereka tidak mau pisangnya diberi gula merah, maunya diberi susu dan meises.

Saya pun membuatkan Pisang Epe' pesanan mereka. Dua buah pisang saya bagi menjadi 4, masing-masing dapat sepotong. Pisangnya saya beri susu kental manis dan saya taburi Milo bukan meises. Kemudian sisa pisang satu buah tambah sepotong itu, saya beri gula merah dan kami pun makan Pisang Epe' bersama.

Mama hanya tersenyum melihat kedua ponakan saya yang menjilati sisa susu dan Milo di piring mereka. Kata mereka mau tambah lagi, tapi saya takut terlalu lama di dapur bila membuatnya lagi, nanti perut saya sakit lagi padahal sekarang sudah mulai membaik. Jadi saya bilang kepada mereka insyaAllah besok saya buat lagi. ^_^


Sore harinya saya kembali membuat tiga buah Pisang Epe' karena foto proses pembuatannya belum lengkap. Belum ada foto ketika saya menjepit pisang. Saya tidak bisa minta tolong sama Mama karena beliau tidak bisa dan tidak mau belajar menggunakan HP. Sehingga saya minta bantuan adik saya, Khalil, untuk mengambil fotonya.

Selesai foto-foto, Khalil lalu menunggu pisangnya siap disajikan. Setelah pisangnya saya siram gula, istrinya juga datang. Akhirnya kami menikmati Pisang Epe' bertiga. Anak-anak lagi bermain di rumah depan, kakak-kakak saya belum bangun dari tidur siangnya, Bapak pergi ke Samasundu dan Mama lebih memilih makan pisang bakar yang dibakar langsung dibara api (pisangnya belum dikupas kulitnya) tanpa tambahan apapun karena lagi batuk.

Berikut bahan dan cara membuatnya ya...

Pisang Epe' Rasa Original
Inspirasi resep dari Mama, Hesti's Kitchen dan Elmo Cookpad

Bahan:
3 buah pisang kepok yang baru matang dan kulitnya masih kehijauan.
Gula aren/merah secukupnya
Air secukupnya
Garam sejumput

Cara membuat:


  1. Saus: rebus gula merah (bisa disisir terlebih dahulu atau dibagi beberapa bagian) bersama air dan garam sampai mendidih kemudian disaring. Kekentalan saus disesuaikan selera. Kali ini saya tidak membuat sendiri saus gula merahnya karena masih ada sisa gula merah cair di rumah.
  2. Kupas pisang kemudian panggang dengan api kecil menggunakan wajan anti lengket atau panggang dengan api sedang menggunakan panjepangang. Panggang satu sisi selama 10 menit, lalu balik pisang kemudian panggang lagi selama 10 menit. Bila menggunakan panjepangang, hanya butuh 10 menit untuk mematangkan kedua sisi pisang.
  3. Letakkan satu pisang di nampan kemudian jepit atau tekan pisang menggunakan bagian bawah piring. Tekan perlahan sampai pisangnya menjadi pipih. Lakukan hal yang sama untuk semua pisang sampai selesai.
  4. Letakkan pisang di piring saji kemudian siram dengan gula merah cair.
  5. Pisang Epe' rasa asli siap dihidangkan.

Sangat mudah bukan membuat Pisang Epe' sendiri? Tidak perlu acara bakar-bakar dan kena asap, juga tidak perlu alat khusus untuk menjepit pisang. Jadi, sudah siapkan teman-teman untuk mencobanya?

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. ^_^

Komentar

  1. yang ini pasti enak nih... sederhana tapi sudah kebayang enaknya, walaupun belum pernah makan pisang epe' he he he...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba Monic, rasanya rasa tambah lagi.

      Kalau belum pernah makan pisang epe', berarti harus coba buat, mba. Tapi baiknya pakai pisang yang sudah matang (kulitnya kuning semua) supaya lebih enak.

      Hapus
  2. Banyak resep-resep unik kalau aku sering main ke sini, hihi. Pisang epe ini termasuk resep tersimpel menurutku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, mba Anisa.

      Iya, mba. Resep ini simple dan sehat.

      Hapus
  3. Mudah dan simpel banget resepnyaa. Huhu, cuss praktik ah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan, mba Esti.
      Seneng deh bila resep ini disukai.
      Semoga sesuai selera ya, mba.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Hai mba Risda.
      Salam kenal dan makasih atas kunjungannya.

      Cobain, yuk!

      Hapus
  5. baca nya sebelum makan siang
    jadi kerasa laper nih mbak Sitti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, mas Tama. Bukan maksud hati membuat mas Tama jadi lapar.

      Buruan, mas, makan siang.
      Ups. Udah sore ternyata, hehehe

      Hapus
  6. Saya siap mba imah, untuk mencobanya. Mencoba mencicipi maksudnya.😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap. Sini, mas. Bawa sang Kumendan juga. Hehehe....

      Hapus
  7. mantap mba imah.. mau aku bikinnyaa,, makasih sharenya yaa,, mba tapi aku masih bingung milih pisang epe itu yang gimana yaa ? Soalnya biasanya aku pilihnya yang sunpride aja mba Imah. Tapi layak dicoba menunya bikos bumil seneng nyemil dan gampang laper ehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali kasih, mba Vika.
      Umumnya pakai pisang kepok, mba. Pisangnya yang baru mateng dan kulitnya masih kehijauan.

      Kalo pisang sunpride di sini tidak ada, mba. Jadi tidak tahu hasilnya kalo pake pisang itu.

      Oh. Mba Vika lagi hamil ya?
      Berapa bulan, mba?

      Hapus
  8. Pisangnya masih mengkel ya mbak itu? Kalau matang jadinya ga cantik gitu pas dijepit kayaknya 😂
    Di dapur ada pisang kepok masih mentah. Praktekin kali ya nanti klo udah agak matang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, mba Anggun.
      Pake pisang mengkel atau udah matang tapi masih keras. Kalo pisangnya dah matang hasilnya benyek.

      Silakan, mba. Semoga sesuai selera ya.

      Hapus
  9. keliatanya enak banget, pengn nyobain :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, mba Liya.
      Salam kenal dan makasih atas kunjungannya.

      Silakan dicoba ya, mba.
      Semoga sesuai selera.

      Hapus
  10. Jaman kuliah sempet satu kost an dengan anak Makasar jadi beberapa makanan jadi rada sering nyobain, salah satunya Pisang epe ini....manre...manre yu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu, mang.

      Siniki' manre Pisang Epe'. 😁

      Hapus
  11. Duhh...kayanya maknyuss pisan mbaa...pengen banget ngerasaiinyaa ihh pisang epe ituu..hhehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang maknyusss pisan ini, mba.

      Yuk, dicobain...

      Hapus
  12. Pisang epe,, enak bangat kelihatannya. Apalagi dicampur dengan berbagai rasa seperti coklat, keju, strawberry kecuali rasa yang pernah ada. (baper kan gara-gara lapar)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sini, mas Idris.
      Ini dariku, perempuan yang pernah menjanjikan Pisang Epe' untukmu. Hahaha....

      Hapus
  13. Oh ternyata begitu ya cara bikin pisang epe, ini makanan sederhana pavorite saya pisang epe dari makasar saya mau coba bikin bareng isteri. Terimakasi Mpok Imah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, mas Warman.
      Salam kenal dan terimakasih banyak atas kunjungannya.

      Iya, mas. Ada banyak cara bikin Pisang Epe', salah satunya seperti ini.

      Wuih...., asyik tuh. Bikin Pisang Epe' bareng istri. Pasti rasanya lebih maknyusss.

      Sama-sama, mas.
      Selamat mencoba dan semoga sesuai selera.

      Hapus
  14. Pernah dengar namanya mbak ima...cuma kalau dibentuk seperti yang dijelaskan diatas aku belum pernah menyicipinya....😄😄

    Kalau di Jakarta itu bilangnya pisang kepok ...dan paling enak buat pisang molen...😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas Satria. Ini dari pisang kepok yang dipanggang trus diberi gula merah cair.

      Kalau di sini, pisang molennya pake pisang raja biar manis, mas.

      Hapus
  15. Kalo pisang epe bikinan mba ima, rasanya pasti beda deh, soalnya bikinnya pake hati dan diiringi lagu 🎵 nan ceria:-).. Betul kan mba?

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda