Empat Tahun Dapur Ima

Alhamdulillah, setelah beberapa hari tidak posting apapun karena insiden kecil yang membuat saya harus terbaring kesakitan, meriang, sakit kepala dan kaki kanan tidak bisa diluruskan. Akhirnya hari ini yang bertepatan dengan Empat Tahun Dapur Ima, saya bisa kembali menulis. Rasanya senaaaaang sekali. Terimakasih ya Allah atas segalanya.


Empat tahun yang lalu, saya memutuskan untuk membuat blog khusus tentang makanan agar dapat berbagi resep-resep kesukaan saya. Sebelumnya saya telah memiliki dua blog, yang satu berisi berbagai artikel pengembangan diri, kesehatan dan lainnya, sedangkan yang satunya lagi berisi semua tentang saya (keluarga, sahabat dan teman-teman saya).

Selanjutnya, jadilah Dapur Ima. Kalau tidak salah awalnya saya beri nama Dapur Sitti Taslimah, tapi kok saya tidak nyaman membacanya, terlalu panjang dan formal. Akhirnya saya ganti yang lebih pendek yaitu Dapur Ima.

Hari pertama, saya langsung posting dua resep. Resep Bau Peapi Mandar dan Brownies. Waktu itu kebetulan ada foto Brownies yang tersimpan di laptop, sehingga tulisan tentang Brownies ada fotonya sedangkan Bau Peapi tidak ada. Maklum waktu itu belum punya HP yang bisa dipakai jeprat-jepret, apalagi kamera. Adanya juga pinjam punya teman kerja. Tapi kan tidak enak kalau pinjam tiap hari, nanti kalau rusak gimana? Aduh, buat blog tapi tak punya kamera buat foto-foto, kasian amat ya? Heheheh.

Meskipun tidak punya kamera ataupun HP yang akan dipakai untuk mengambil foto dari makanan yang saya buat, saya tetap lanjut menulis. Urusan foto nanti saja, toh saya niatnya berbagi resep bukan berbagi foto. Begitu pikir saya waktu itu. Akhirnya saya pun menulis beberapa resep selanjutnya tanpa menyertakan fotonya.


Hari berganti hari, bulan dan tahun. Setelah tulisan tentang Putri Salju, saya tidak pernah menulis lagi. Entah apa sebabnya, saya juga lupa. Hihihi... maklum sudah tua. Mungkin karena bosan melihat tulisan di blog Dapur Ima yang tidak berwarna dan tidak seperti dua blog saya yang lain. Sampai suatu hari, saya teringat blog ini dan ingin kembali menulis di sini.

Impian itu akhirnya terwujud bulan lalu. Saya kembali menulis bahkan lebih aktif dari sebelumnya walaupun hanya menggunakan HP pemberian kakak saya si Adil. Terimakasih banyak ya, kak. HP ini sangat berguna bagi saya. Coba teman-teman bayangkan bila tiap hari saya hanya bisa berbaring saja, balik kiri, balik kanan sampai capek dan itu terus berulang tiap hari selama berbulan-bulan? Mungkin saya sudah gila karena ketidakberdayaan itu. Bersyukur sekali karena ada si Evercoss A74A ini. Saya mencintaimu, pake banget, heheheh.

Empat tahun Dapur Ima. Kalau blog aktif dan terkenal, empat tahun itu sudah bisa dibilang sukses sebagai blogger. Lain halnya dengan Dapur Ima. Dari segi usia sih sudah terbilang lama, tapi isinya masih sedikit dan pengunjungnya pun baru beberapa. Itu artinya Dapur Ima masih harus banyak belajar agar Dapur Ima bisa lebih baik lagi dan bermanfaat bagi pengunjungnya di hari-hari yang akan datang.

Saya berharap bisa segera diberikan kesembuhan, supaya bisa tetap berbagi di Dapur Ima dan memberikan yang terbaik yang saya punya kepada pembaca dan pengunjung Dapur Ima. Mohon doanya juga ya, teman-teman. ^_^


Terimakasih saya ucapkan kepada semua pengunjung Dapur Ima, semoga tulisan saya di Dapur Ima bermanfaat bagi semuanya.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah menjadi guru saya selama ini, baik itu Blogger memasak, Blogger umum, maupun YouTuber favorit saya. Spesial buat mba Monic dari www.monicsimplykitchen.com yang telah meluangkan waktunya mengunjungi blog sederhana ini dan meninggalkan komentar manis di sini. Terimakasih banyak ya mba Monic. Jadi semakin semangat untuk sembuh. Sukses, sehat dan bahagia selalu buat mba Monic sekeluarga. ^_^

Komentar

  1. Hai mba Ima,
    sudah 4 tahun ya ternyata usia dapur Ima, selamat ya mba..semoga ke depan semakin semangat posting ya mba..
    Semoga mba Ima lekas sembuh ya jadi bisa berkarya lagi..amin.. sukses terus mba..semangat

    BalasHapus
  2. Hai, mba Monic.
    Duh... senangnya dikunjungi mba Monic lagi.
    Aamiin, makasih banyak doanya, mba.
    Sampai tak tahu harus bilang apalagi saking senangnya.
    Mba Monic cocok banget jadi panutan bagi para foodie blogger baru. Nanti kalau saya sukses seperti mba Monic (Aamiin), saya juga akan sering berkunjung ke blog-blog baru memberi semangat seperti yang mba Monic lakukan.
    Sukses selalu buat mba Monic sekeluarga.
    Big hug buat mba Monic. ^_^

    BalasHapus
  3. Wah selamat....udah empat tahun,tetap semangat ya:-)

    BalasHapus
  4. Hai, mba Yuyu. Salam kenal.
    Kaget deh dapat komentar dari mba Yuyu. Terimakasih banyak telah meluangkan waktu untuk berkomentar di sini.
    Saya tahu blognya mba Yuyu dari blognya Mba Monic, pernah baca nama mba Yuyu di resep Bolu Jerman, tapi saya hanya buka tentang Bolu Jermannya mba Yuyu.
    Lalu, saat membaca resep Es Pallu Butung beberapa hari yang lalu, saya melihat nama mba Yuyu lagi dikomentar. Kata mba Monic, banyak resep masakan khas Bugis di blog mba Yuyu. Akhirnya berkunjunglah saya ke sana.
    Wah, Dapoer Yuyu keren. Sayangnya saya belum meninggalkan komentar di sana. Bentar deh, jalan-jalan ke sana lagi sambil meninggalkan jejak. Hehehe....

    BalasHapus
  5. wii udah 4 tahun aja. semoga bisa lanjut tahun ke 5 dan seterusnya ya dapur ima :D hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba. Aamiin.

      Terimakasih telah berkunjung ke Dapur Ima dan meluangkan waktu untuk meninggalkan komentar manis di sini.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda