Canggoreng Balu'
Hai semuanya.
Apa kabar hari ini?
Semoga sehat dan bahagia selalu ya.
Hari ini Dapur Ima kembali berbagi informasi tentang makanan yang merupakan salah satu makanan atau camilan kesukaan saya, yang dalam bahasa Mandar disebut Canggoreng Balu'.
Canggoreng Balu' adalah salah satu makanan yang bahannya sangat sederhana, yaitu kacang tanah, gula merah dan air. Canggoreng Balu' ini dalam bahasa Jawa disebut Ampyang.
Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Canggoreng Balu' berarti kacang yang dibalut gula merah. Sedangkan bila diartikan perkata, Canggoreng artinya kacang dan balu' artinya balut atau dibalut. Khusus paragraf ini, mohon dikoreksi bila saya salah.
Di Makassar, Canggoreng Balu' yang disebut dengan nama Teng Teng/Tenteng ini merupakan oleh-oleh khas Malino. Sementara di Bugis, orang biasa menyebutnya dengan Baje Canggoreng (ada koreksi Baje' Canggoreng) dan di Toraja disebut dengan Bade' Kadong (terimakasih buat teman saya di Toraja atas infonya).
Beberapa hari belakangan ini saya ingiiin sekali makan Canggoreng Balu'. Minggu lalu, Mama mencoba membuatnya tapi gagal. Saya juga sudah beberapa kali pesan kepada penjual Canggoreng Balu' via Facebook, tapi tidak kebagian, hiks.
Nah, kemarin Mama membuat Canggoreng Balu' lagi dan alhamdulilah berhasil. Horeee! Akhirnya bisa juga menikmati Canggoreng Balu'. Puas lagi makannya karena kacangnya ada banyak. Terimakasih banyak ya, Ma.
Canggoreng Balu' yang dijual dipasaran umumnya berbentuk bulat pipih dan jumlah kacangnya bisa dihitung. Rasanya sangat manis menurut saya karena lebih dominan gula merahnya daripada kacangnya.
Waktu saya KKN di Bone tepatnya di desa Manera, saya pernah melihat Canggoreng Balu' yang gulanya hanya sedikit dan kacangnya ada banyak. Menurut saya rasanya enak sekali dan manisnya pas.
Itulah sebabnya saya minta dibuatkan Canggoreng Balu' seperti itu. Dan, seperti inilah bentuk Canggoreng Balu' buatan Mama saya. Meskipun bentuknya tidak seragam dan tidak seperti Canggoreng Balu' yang pernah saya makan di Bone dulu, Canggoreng Balu' ini rasanya enak sekali dan tidak terlalu manis.
Oh iya, pembaca Dapur Ima melihat ada yang berbeda tidak dengan foto-foto saya kali ini?
Iya, benar. Tidak ada tulisan "Dapur Ima" pada foto saya kali ini. Itu karena saya lagi belajar ikhlas foto saya digunakan oleh orang lain (haha, foto jelek begini emang ada yang mau ambil gitu? Mimpi kali ye!). Efek membaca artikel dari Maniak Menulis nih. Tapi entahlah bertahan atau tidak, hihihih.
Demikian tulisan saya kali ini tentang Canggoreng Balu'. Resepnya insya Allah menyusul bila saya sudah bisa membuatnya sendiri.
Salam,
Dapur Ima
Canggoreng Balu' adalah salah satu makanan yang bahannya sangat sederhana, yaitu kacang tanah, gula merah dan air. Canggoreng Balu' ini dalam bahasa Jawa disebut Ampyang.
Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Canggoreng Balu' berarti kacang yang dibalut gula merah. Sedangkan bila diartikan perkata, Canggoreng artinya kacang dan balu' artinya balut atau dibalut. Khusus paragraf ini, mohon dikoreksi bila saya salah.
Di Makassar, Canggoreng Balu' yang disebut dengan nama Teng Teng/Tenteng ini merupakan oleh-oleh khas Malino. Sementara di Bugis, orang biasa menyebutnya dengan Baje Canggoreng (ada koreksi Baje' Canggoreng) dan di Toraja disebut dengan Bade' Kadong (terimakasih buat teman saya di Toraja atas infonya).
Beberapa hari belakangan ini saya ingiiin sekali makan Canggoreng Balu'. Minggu lalu, Mama mencoba membuatnya tapi gagal. Saya juga sudah beberapa kali pesan kepada penjual Canggoreng Balu' via Facebook, tapi tidak kebagian, hiks.
Nah, kemarin Mama membuat Canggoreng Balu' lagi dan alhamdulilah berhasil. Horeee! Akhirnya bisa juga menikmati Canggoreng Balu'. Puas lagi makannya karena kacangnya ada banyak. Terimakasih banyak ya, Ma.
Canggoreng Balu' yang dijual dipasaran umumnya berbentuk bulat pipih dan jumlah kacangnya bisa dihitung. Rasanya sangat manis menurut saya karena lebih dominan gula merahnya daripada kacangnya.
Waktu saya KKN di Bone tepatnya di desa Manera, saya pernah melihat Canggoreng Balu' yang gulanya hanya sedikit dan kacangnya ada banyak. Menurut saya rasanya enak sekali dan manisnya pas.
Itulah sebabnya saya minta dibuatkan Canggoreng Balu' seperti itu. Dan, seperti inilah bentuk Canggoreng Balu' buatan Mama saya. Meskipun bentuknya tidak seragam dan tidak seperti Canggoreng Balu' yang pernah saya makan di Bone dulu, Canggoreng Balu' ini rasanya enak sekali dan tidak terlalu manis.
Oh iya, pembaca Dapur Ima melihat ada yang berbeda tidak dengan foto-foto saya kali ini?
Iya, benar. Tidak ada tulisan "Dapur Ima" pada foto saya kali ini. Itu karena saya lagi belajar ikhlas foto saya digunakan oleh orang lain (haha, foto jelek begini emang ada yang mau ambil gitu? Mimpi kali ye!). Efek membaca artikel dari Maniak Menulis nih. Tapi entahlah bertahan atau tidak, hihihih.
Demikian tulisan saya kali ini tentang Canggoreng Balu'. Resepnya insya Allah menyusul bila saya sudah bisa membuatnya sendiri.
Salam,
Dapur Ima
wah jajanan ini ya.. dulu pernah makan sekali, dibawakan dari toraja.. enak ya.. apalagi kalau banyak kacangnya
BalasHapuswah enak donk mamanya mba Ima sudah bisa buat canggoreng balu ini
hmmmm jadi ceritanya foto mba Ima tanpa watermark nih... tapi memang sih kalau orang mau mencuri, walaupun sudah diwatermark juga tetap bisa... ah... susah kalau bicara pencurian begini ya... rela dan ga rela ha ha ha...
Iya, Mbak. Enak sekali.
HapusHehehe..., beliau belajar bikin Canggoreng Balu' demi saya. Soalnya di pasar tidak ada yang jual. Adanya penjual online tapi saya tidak kebagian karena penjualnya mengutamakan pembeli yang dekat tempat tinggalnya.
Bener, Mbak. Rela nggak rela, harus rela, hehehe.
Kacang yang dibalut gula merah, kalau gua dibalut sama luka merah ckck
BalasHapusAduh! Mas Rama jangan galau dong!
HapusAyo semangat!
kacang model seperti ini saya sangat suka sekali,apalagi jika ditambah cabe sikit,mmmm....makyuzz.....
BalasHapusWah! Pencinta pedas pasti suka tuh, Kang. Bisa jadi varian baru.
HapusCanggoreng Balu kalo ditempatku namanya Enting2 Kacang/Gulo Kacang.
BalasHapusOh gitu ya, Mas Aris. Setahu saya Enting-Enting Kacang itu bahannya terbuat dari gula pasir bukan gula merah. Ternyata sama saja ya namanya?
HapusHehe maksudnya Gulo kacang, maaf salah tulis.
HapusKalo Enting-Enting Gepuk terbuat dari gula pasir :)
Oohhh...
HapusDi Jawa sama di Sulawesi sebutan untuk makanan ini ternyata beda-beda juga ya, Mas? Saya pikir kalau di Jawa itu semuanya disebut Ampyang. Ternyata Gulo Kacang namanya.
wa ini aku juga suka mbak
BalasHapusmeski harus segera sikat gigi klo habis makan
bisanya beli di CFD
enak sih hehe
Hehehe...
HapusCFD apa, Mas Ikrom? Car Free Day bukan? Maklum saya kudet.
Sering makan, rasanya manis tapi baru tahu aslinya dari SULSELBAR.. Dan baru tahu namanya juga, aku kadang makan gak tahu namanya, hehe
BalasHapusMas Idris makan Canggoreng Balu' atau makan Enting-Enting Kacang? Mirip soalnya.
Hapussudah lama nggak makan ini , andiyang dini aih anu maiddi baje canggoreng
BalasHapusEh itu yang penjual Canggoreng Balu' online, orang Campalagian tu'u. Makanya saya tidak pernah kebagian apa' karao begai le'mai.
Hapusnai sanganna keluarga kapan
HapusIrma sangana. Ragi-ragi nabaluang, diang to'o tape parepulu', dll.
HapusCanggoreng Balu adalah sebutan dari daerah Polewali Mandar ya. tapi kalau orang jawa bilan Ampyang iya kan ? cemilan ini weenak lho karna berbahan dasar kacang dan gula merah
BalasHapusBener, Mas. Ini di Jawa disebut Ampyang.
HapusEnak dan sehat buat orang yang masih sehat, Mas.
Mbak siti....heemmm...saya panggil Mbak siti bolehkan ?.....mau nggak mbak siti bikinin saya Canggoreng Balu, kalau bikinan ampyang nya mbak siti saya jamin deh puasti weenak....
HapusHahaha......
HapusSaya aja dibuatin sama Mama saya, Mas.
Masnya minta dibuatkan Ampyang sama sang istri tercinta saja. Pasti lebih ueenaaak tuh.
Ampyaaaaaangggg.....histeris liatnya deh hahahahah...ini makanan kesukaan tapi udah lama gak makan. Taunan. Kalo di Solo sering beli di pasar Klewer yang rasa jahe. Enak banget. Klethis klethis manis gurih. Dinikmati pakai teh tawar duh, surga deh hahahah
BalasHapusSama, Mbak. Makanan kesukaan ini. Di sini sudah mulai langka, tapi mulai ada yang jualan di Facebook.
HapusIni termasuk jajanan yang saya suka... ampyang...
BalasHapusAmpyang ini sepertinya makanan yang disukai banyak orang, Mas Akhmad. Sayang sudah mulai jarang terlihat.
HapusSaya suka banget makanan ini, jajanan saya dulu. Harganya juga murah meriah ya :)
BalasHapusIya, Mbak. Produk jadul nih dan harus dipopulerkan kembali, heheheh.
Hapus