Penja Mandar

Penja adalah ikan berukuran kecil, lebih kecil dari Ikan Teri, yang dapat kita temukan di perairan Mandar Sulawesi Barat pada waktu tertentu.
Penja merupakan salah satu jenis ikan kesukaan saya. Diolah dengan cara apapun, saya pasti menyukainya. :)


Penja yang pernah saya temui ada beberapa jenis. Ada yang berukuran sangat kecil seperti ulat, ada yang berukuran sedang dan adapula yang berukuran besar tapi tidak sebesar ikan teri. Dari semua jenis penja tersebut, menurut saya yang paling enak adalah yang berukuran kecil dan sedang. Penja yang berukuran besar terasa berpasir saat dimakan.


Seperti beberapa ikan lainnya, Penja juga ada yang dijual dalam kondisi segar (Penja Baru) dan adapula yang sudah diasinkan (Penja Masing). Penja yang masih segar, biasanya dibuat perkedel dan dipepes, dalam bahasa Mandar disebut "pais" (dibungkus daun dan dipanggang). Sedangkan yang sudah diasinkan, biasanya ditumis, dimasak seperti Bau Peapi dan bisa dipepes juga.


Yang saya bagikan fotonya kali ini adalah Penja Pais dari Penja Masing atau dalam bahasa Indonesia disebut Pepes Penja Asin. Penja pais ini adalah salah satu lauk makan malam di rumah kami (rumah orangtua maksudnya) semalam. Berhubung bukan saya yang membuatnya, resep Penja Paisnya menyusul ya. :)


Waktu saya kuliah di Makassar, saya pernah mengajak teman saya makan siang di kost-an saya dan lauknya adalah Penja Tumis. Teman saya waktu itu berkata, "Ihh, ikan apa ini? Kenapa kecil sekali seperti ulat?" Saya kemudian menjelaskan kalau itu adalah ikan Penja.

Saya juga pernah membawa ikan Penja sewaktu saya balik ke Soroako (tempat saya bekerja dulu). Waktu itu teman satu rumah saya, Lisa yang berasal dari Dompu Bima berkata bahwa di Bima juga ada ikan seperti itu. Tapi teman-teman yang lain (asal Toraja, Jawa, Bugis dan Soroako) katanya baru pertama kali melihat ikan seperti itu saat saya membawa Penja Tumis untuk bekal makan siang di Sekolah. Dan kata mereka, rasanya enak. Aduh, jadi kangen Soroako dan makan siang bersama teman kerja saat istirahat tiba.

Saya akhiri sampai di sini dulu ya, teman-teman. Resep olahan Penja insyaAllah menyusul secepatnya.

Semoga Bermanfaat. :)

Komentar

  1. enak memang itu ikan penja, saya suka saya suka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget.
      Terimakasih telah berkunjung ke Dapur Ima dan meninggalkan komentar manis di sini.

      Hapus
  2. Saya kalau mau pesan bagaimana yah ada tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih telah berkunjung ke sini dan meninggalkan komentar.

      Gimana ya pak/bu? Soalnya saya bukan penjual Ikan Penja.

      Hapus
    2. bisa coba pesan di WA 081242966021

      Hapus
    3. Wah, ada penjual penja online ya sekarang?
      Sukses buat usahanya ya, pak/ibu/mas/mba.

      Hapus
  3. Salam kenal mba ima

    Sy baru tau klo ikan jenis ini juga ada di mandar. Kalo di gorontalo namanya nike atau duo (dibaca: duwo). Kesukaan saya juga apalagi klo di perkedel. Klo di gorontalo seingat saya sih gak pernah rasanya kayak berpasir. Yang berubah2 itu tingkat asinnya. Nike yang didapat di akhir2 musim itu rasanya asin bgt. Nike ini keluarnya di pertengahan bulan hijriah.

    Btw, mb ima dulu kerja di mana di soroako? Saya domisili soroako.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali, mba Mila.
      Oh... di Gorontalo namanya ikan duwo ya. Di sini ada yang segar dan ada yang diasinkan, mba. Yang diasinkan itu yang tingkat asinnya beda-beda.

      Saya kerja di Pelita Mandiri, mba. Yayasan di bawah naungan YPS. Tempatnya di SMA YPS, mba.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih banyak telah berkunjung dan membaca tulisan di Dapur Ima, semoga bermanfaat. Khusus bagi komentar yang tidak sesuai dengan topik, mohon maaf karena saya akan menghapusnya.

Paling Banyak Dibaca

Baking Powder dan Baking Soda